Petani Hidroponik "Zaman Now" Beromzet Miliaran Rupiah
- K6 - Fadil Bahtiar
- Jan 4, 2020
- 2 min read

Banjarmasin - Dalam bayangan banyak orang, menjadi petani pastilah kotor-kotoran bergelut dengan tanah dan tanaman yang dibudidayakan. Belum lagi repotnya membasmi serangan tumbuhan pengganggu atau gulma hingga bermacam hama yang mengancam tanaman.
Namun tidak bagi pemuda 33 tahun ini. Menjadi petani "zaman now" tanpa harus kotor-kotoran dan panaspanasan sudah jadi prinsipnya dalam mengembangkan usaha pertanian.
Pemilik nama lengkap Oka Wahyudi atau orang-orang yang bergaul dengannya kerap memanggil dengan sebutan Pakde Oka, bisa dibilang menjadi petani muda sukses lantaran beromzet miliaran rupiah dari budidaya pertanian yang digelutinya.
Melalui pertanian modern hidroponik, pria kelahiran Marabahan 24 Oktober 1985 ini mampu mendulang pundi-pundi rupiah hingga menginspirasi banyak orang untuk mengikuti jejaknya jadi petani zaman now yang terus berkreasi dan berbagi.
Diketahui hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman.
Hidroponik cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas dan juga minim area lahan karena tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam.
Kesuksesan Oka dengan nama usahanya kini Agroloka Hydroponic Spesialist, tentu tidak terwujud semudah membalik telapak tangan. Kegagalan demi kegagalan pernah menimpanya merintis usaha.
"Saya sempat buka bengkel las, tapi tidak bertahan lama juga. Sedangkan budidaya tanaman hidroponik saya mulai sejak tahun 2013," kata Oka ketika ditemui Antara di kebun budidaya tanaman hidroponik binaannya hasil kerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Kalimantan Selatan di Kelurahan Sungai Jingah RT 20, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kamis (15/8).

Lulusan SMAN 1 Marabahan inipun kerap memanfaatkan Pasar Rakyat yang dilaksanakan MHM Ocial untuk bersosialisasi hidroponik ke masyarakat luas. Kemudian jadi pembicara pada "coaching clinic entrepreneur" bertajuk "Micro Youngpreneurs Business Training" untuk pelatihan membantu anak muda mendapatkan wawasan tentang bisnis yang juga bagian dari program MHM Ocial.
Berkat jaringan bisnis budidaya sayur hidroponik yang terus berkembang, Oka kini boleh berbangga. Omzet sekitar Rp 1,2 miliar berhasil dikantonginya sejak mendapat bantuan modal usaha Rp 20 juta dari Mardani H Maming.
Oka menekankan, anak muda jangan takut jadi petani. Karena itu, dia mengajak jadilah petani cerdas yang bisa menguasai hulu hingga ke hilirnya, seperti pesan Mardani yang selalu diingatnya.
"Hidroponik banyak memiliki kelebihan dibanding cara menanam media tanah. Sayur yang ditanam tidak terpengaruh musim, mau hujan atau panas tetap panen. Bahkan, dalam satu bulan bisa panen beberapa kali karena usia tumbuh tanaman lebih cepat 50 persen. Tanaman juga dijamin bersih dengan akar putih karena tidak bersentuhan dengan tanah. Serangan hama juga minim," pungkasnya.
Comments